BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Letak membujur merupakan letak dimana kepala janin di fundus
uteri (manuaba, 2001 : 237). Letak membujur adalah janin yang letaknya memanjang dalam rahim, kepala berada di fundus
dan bokong di bawah (Mochtar, 1998 : 350). Presentasi membujur terjadi bila
bokong atau tungkai janin berpresentasi ke dalam pelvis ibu (Hacker, 2001 :
254). Letak membujur adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan
kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri
(wiknjosastro, 2006 : 606). Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan
bahwa letak membujur adalah suatu keadaan dimana letak pada janin memanjang
dengan posisi kepala berada di fundus uteri.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini, diantaranya :
1. Apa
pengertian dari letak membujur?
2. Bagaimana
klasifikasi letak membujur?
3. Bagaimana
etiologi letak membujur?
4. Bagaimana
diagnosis letak membujur?
5. Bagaimana
prognosis letak membujur?
6. Bagaimana
pimpinan persalinan letak membujur?
7. Bagaimana
mekanisme persalinan letak membujur?
8. Bagaimana
penyulit persalinan letak membujur?
9. Bagaimana
prosedur persalinan sungsang (membujur) per abdominal?
C. TUJUAN
Makalah ini
di buat dalam memenuhi tugas mata kuliah Askeb I (kehamilan). Selain itu
diharapkan agar mahasiswa mampu:
1. Mengetahui
pengertian dari letak membujur
2. Mengetahui
klasifikasi letak membujur
3. Mengetahui
etiologi letak membujur
4. Mengetahui
diagnosis letak membujur
5. Mengetahui
prognosis letak membujur
6. Mengetahui
cara pimpinan persalinan letak membujur
7. Mengetahui
mekanisme persalinan letak membujur
8. Mengetahui
penyulit persalinan letak membujur
9. Mengetahui
prosedur persalinan sungsang (membujur) per abdominal
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu
pembaca dapat:
1.
Mengetahui dan memaham pengertian dari letak
membujur
2.
Mengetahui dan memahami klasifikasi letak
membujur
3.
Mengetahui dan memahami etiologi letak
membujur
4.
Mengetahui dan memahami diagnosis letak
membujur
5.
Mengetahui dan memahami prognosis letak
membujur
6.
Mengetahui dan memahami cara pimpinan
persalinan letak membujur
7.
Mengetahui dan memahami mekanisme persalinan
letak membujur
8.
Mengetahui dan memahami penyulit persalinan
letak melintang
9. Mengetahui
dan memahami prosedur persalinan sungsang (membujur) per abdominal
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
Letak
membujur (longitudinal) adalah letak memanjang dalam rahim, kepala berada di
fundus dan bokong di bawah.
B. KLASIFIKASI
1. Letak bokong
murni ® Presentasi bokong murni (Frank Brech)
Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua
tungkai lurus ke atas.
2.
Letak bokong kaki ® Presentasi
bokong kaki ( Complete Brech) disebut bokong teraba kedua kaki atau satu kaki
saja.
3.
Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Brech)
Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang
terendah juga kaki atau lutut, terdiri dari:
o
Kedua kaki : Letak kaki sempurna ( 24%)
Satu kaki :
Letak kaki tidak sempurna (presentasi kaki)
o
Kedua lutut : Letak lutut sempurna (1%)
Satu lutut :
Letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
· Left sacrum
anterior (Sakrum kiri depan)
· Right sacrum
anterior (Sakrum kanan depan)
· Left sacrum
posterior (Sakrum kiri belakang)
· Right sacrum
postrerior (Sakrum kanan belakang)
C. ETIOLOGI
1. Fiksasi
kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul
sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan
lain-lain.
2. Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion,
multipara, janin kecil (prematur)
3. Gemelli
(kehamilan ganda)
4. Kelainan
uterus seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri
5. Janin yang
sudah lama mati
6. Sebab yang
tidak diketahui
D. DIAGNOSIS
1) Pergerakan
janin
Teraba oleh Ibu dibagian perut bawah, dibawah pusat
dan Ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2) Palpasi
Teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus.
Kepala teraba di fundus, bokong dibagian bawah dan punggung di kiri atau kanan.
3) Auskultasi
Denyut jantung janin paling jelas terdengar pada
tempat yang lebih tinggi dari pusat.
4) Pemeriksaan
dalam
Dapat diraba tulang sakrum, tuber ischii dan anus,
kaang – kadang kaki (pada letak kaki).
5) Pemeriksaan
foto rontgen
Bayangan kepala di fundus.
E. PROGNOSIS
1. Bagi Ibu
Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga
karena dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus
lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.
2. Bagi janin
Prognosa tidak begitu baik, karena adanya perdarahan
darah plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut janin lahir, tali
pusat terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia.
Oleh karena itu, setelah pusat lahir dan supaya janin
hidup, janin harus dilahirkan dalam waktu 8 menit.
F.PIMPINAN PERSALINAN
Pertolongan persalinan dengan letak membujur dapat
dilakukan dengan:
o
Pertolongan pada kelahiran spontan
o
Ekstraksi parsiil atau manual aid
o
Ekstraksi
o
Secsio Sesaria
G.MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme persalinan membujur hampir sama dengan letak
kepala, hanya disini yang memasuki pintu atas panggul adalah bokong. Persalinan
berlangsung agak lama, karena bokong dibandingkan dengan kepala lebih lembek,
jadi kurang kuat menekan sehingga pembukaan agak lama.
Bokong masuk pintu atas panggul dengan garis pangkal
paha melintang atau miring dengan turunnya bokong.Terjadi putaran sehingga
didasar panggul garis pangkal paha letaknya menjadi muka belakang dengan
trochanter depan sebagai hypomoclion (dibawah simpisis) terjadi latero fleksi tubuh
janin (punggung) sehinggga trochanter belakang melewati perineum.Setelah bokong
lahir diikuti kedua kaki kemudian teradi sedikit rotasi luar untuk memungkinkan
bahu masukpintun atas panggul dalam
posisi melintang.Setelah bahu turun terjadi putaran paksi dari bahu sampai
ukuran bisa cranial dalam ukuran muka belakang dari pintu bawah panggul karena
itu punggung berputar lagi kesamping.
Pada saat bahu akan lahir kepala dalam keadaan fleksi
masuk dalam ukuran pintu atas panggul.
Kepala ini mengadakan putaran paksi sedemikian rupa
hingga kuduk terdapat di bawah sympisis da dagu sebelah belakang.
Berturut-turut lahir pada perineum
dagu,mulut,hidung,dahi, dan belakang kepala.
H. PENYULIT
1. Sufokasi :
terjadi karena sebagian besar badan janin sudah lahir, terjadilah pengecilan
rahim sehingga terjadi gangguan sirkulasi plasenta dan menimbulkan anoksia
janin, keadaan ini merangsang janin untuk bernafas.Akibatnya darah, mukus,
cairan amnion dan mekonium akan di aspirasi yang dapat menimbulkan sufokasi.
2. Afiksia
fetalis : selain akibat mengecilnya uterus pada waktu badan janin lahir yang
menimbulkan anoksia dan di[perberat lagi dengan terjepitnya tali pusat pada
waktu kepala masuk panggul.
3. Kerusakan
jaringan otak
4. Fraktur pada
tulang-tulang janin
I. PROSEDUR PERSALINAN SUNGSANG
(MEMBUJUR) PER ABDOMINAL
1. Persalinan
letak membujur dengan sectio caesaria sudah tentu merupakan cara tebaik
ditinjau dari keselamatan janin.
2. Bahwa persalinan
dengan letak membujur harus dilahirkan perabdominam :
Ø Primigravida
tua
Ø Nilai sosial
janin tinggi
Ø Riwayat
persalinan yang buruk
Ø Janin besar
>3,5 kg
Ø Dicurigai
adanya kesempitan panggul
Ø Prematuritas
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Menghadapi
wanita yang dalam proses persalinan (in partu), harus mengetahui letak dan posisi janin di dalam kandungan. Hal ini
penting untuk menentukan apakah persalinan dapat berlangsung normal
/ spontan, atau diperlukan tindakan lain untuk membantu menyelesaikan
proses persalinan. Salah satu kelainan
letak janin yaitu letak letak membujur atau letak sungsang. Dimana letak
membujur (longitudinal) merupakan letak memanjang dalam rahim, kepala berada di
fundus dan bokong di bawah. Jalan terbaik untuk persalitan letak membujur yaitu
dengan cara sectio caesaria karena persalinan dengan letak membujur harus
dilahirkan perabdominam.
B.
SARAN
Dalam
pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan-kekurangan baik dari bentuk maupun isinya, maka dari itu penulis
menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana
pembaca mempelajari tentang kelainan letak janin khususnya letak membujur
(longitudinal) dan
semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Cuninningham,
F. Garry, dkk.2005. Obstetri
Williams. Jakarta : EGC
Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/Menkes/per/X/2010
Price,
Anderson Sylvia, dkk. 2005. Patofisiologi.
Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar