Selasa, 29 Oktober 2013

makalah Letak membujur (longitudinal)



BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
      Letak membujur  merupakan letak dimana kepala janin di fundus uteri (manuaba, 2001 : 237). Letak membujur adalah janin yang letaknya  memanjang dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Mochtar, 1998 : 350). Presentasi membujur terjadi bila bokong atau tungkai janin berpresentasi ke dalam pelvis ibu (Hacker, 2001 : 254). Letak membujur adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (wiknjosastro, 2006 : 606). Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa letak membujur adalah suatu keadaan dimana letak pada janin memanjang dengan posisi kepala berada di fundus uteri.

B.   RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini, diantaranya : 
1.    Apa pengertian dari letak membujur?
2.    Bagaimana klasifikasi letak membujur?
3.    Bagaimana etiologi letak membujur?
4.    Bagaimana diagnosis letak membujur?
5.    Bagaimana prognosis letak membujur?
6.    Bagaimana pimpinan persalinan letak membujur?
7.    Bagaimana mekanisme persalinan letak membujur?
8.    Bagaimana penyulit persalinan letak membujur?
9.    Bagaimana prosedur persalinan sungsang (membujur) per abdominal?

C.   TUJUAN
Makalah ini di buat dalam memenuhi tugas mata kuliah Askeb I (kehamilan). Selain itu diharapkan agar mahasiswa mampu:  
1.    Mengetahui pengertian dari letak membujur
2.    Mengetahui klasifikasi letak membujur
3.    Mengetahui etiologi letak membujur
4.    Mengetahui diagnosis letak membujur
5.    Mengetahui prognosis letak membujur
6.    Mengetahui cara pimpinan persalinan letak membujur
7.    Mengetahui mekanisme persalinan letak membujur
8.    Mengetahui penyulit persalinan letak membujur
9.    Mengetahui prosedur persalinan sungsang (membujur) per abdominal

D.   MANFAAT
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu pembaca dapat:
1.    Mengetahui dan memaham pengertian dari letak membujur
2.    Mengetahui dan memahami klasifikasi letak membujur
3.    Mengetahui dan memahami etiologi letak membujur
4.    Mengetahui dan memahami diagnosis letak membujur
5.    Mengetahui dan memahami prognosis letak membujur
6.    Mengetahui dan memahami cara pimpinan persalinan letak membujur
7.    Mengetahui dan memahami mekanisme persalinan letak membujur
8.    Mengetahui dan memahami penyulit persalinan letak melintang
9.    Mengetahui dan memahami prosedur persalinan sungsang (membujur) per abdominal












BAB II
PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN
      Letak membujur (longitudinal) adalah letak memanjang dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah.

B.   KLASIFIKASI
1.    Letak bokong murni ® Presentasi bokong murni (Frank Brech)
Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas.
2.    Letak bokong kaki ® Presentasi bokong kaki ( Complete Brech) disebut bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
3.    Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Brech)
Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut, terdiri dari:
o  Kedua kaki : Letak kaki sempurna ( 24%)
Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna (presentasi kaki)
o   Kedua lutut : Letak lutut sempurna (1%)
Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
·       Left sacrum anterior (Sakrum kiri depan)
·       Right sacrum anterior (Sakrum kanan depan)
·       Left sacrum posterior (Sakrum kiri belakang)
·       Right sacrum postrerior (Sakrum kanan belakang)

C.   ETIOLOGI
1.    Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan lain-lain.
2.     Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur)
3.    Gemelli (kehamilan ganda)
4.    Kelainan uterus seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri
5.    Janin yang sudah lama mati
6.    Sebab yang tidak diketahui

D.   DIAGNOSIS
1)    Pergerakan janin
Teraba oleh Ibu dibagian perut bawah, dibawah pusat dan Ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2)    Palpasi
Teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus. Kepala teraba di fundus, bokong dibagian bawah dan punggung di kiri atau kanan.
3)    Auskultasi
Denyut jantung janin paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
4)    Pemeriksaan dalam
Dapat diraba tulang sakrum, tuber ischii dan anus, kaang – kadang kaki (pada letak kaki).
5)    Pemeriksaan foto rontgen
Bayangan kepala di fundus.

E. PROGNOSIS
1.    Bagi Ibu
Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga karena dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.
2.    Bagi janin
Prognosa tidak begitu baik, karena adanya perdarahan darah plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut janin lahir, tali pusat terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia.
Oleh karena itu, setelah pusat lahir dan supaya janin hidup, janin harus dilahirkan dalam waktu 8 menit.

F.PIMPINAN PERSALINAN
Pertolongan persalinan dengan letak membujur dapat dilakukan dengan:
o   Pertolongan pada kelahiran spontan
o   Ekstraksi parsiil atau manual aid
o   Ekstraksi
o   Secsio Sesaria

G.MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme persalinan membujur hampir sama dengan letak kepala, hanya disini yang memasuki pintu atas panggul adalah bokong. Persalinan berlangsung agak lama, karena bokong dibandingkan dengan kepala lebih lembek, jadi kurang kuat menekan sehingga pembukaan agak lama.
Bokong masuk pintu atas panggul dengan garis pangkal paha melintang atau miring dengan turunnya bokong.Terjadi putaran sehingga didasar panggul garis pangkal paha letaknya menjadi muka belakang dengan trochanter depan sebagai hypomoclion (dibawah simpisis) terjadi latero fleksi tubuh janin (punggung) sehinggga trochanter belakang melewati perineum.Setelah bokong lahir diikuti kedua kaki kemudian teradi sedikit rotasi luar untuk memungkinkan bahu  masukpintun atas panggul dalam posisi melintang.Setelah bahu turun terjadi putaran paksi dari bahu sampai ukuran bisa cranial dalam ukuran muka belakang dari pintu bawah panggul karena itu punggung berputar lagi kesamping.
Pada saat bahu akan lahir kepala dalam keadaan fleksi masuk dalam ukuran pintu atas panggul.
Kepala ini mengadakan putaran paksi sedemikian rupa hingga kuduk terdapat di bawah sympisis da dagu sebelah belakang.
Berturut-turut lahir pada perineum dagu,mulut,hidung,dahi, dan belakang kepala.

H. PENYULIT
1.    Sufokasi : terjadi karena sebagian besar badan janin sudah lahir, terjadilah pengecilan rahim sehingga terjadi gangguan sirkulasi plasenta dan menimbulkan anoksia janin, keadaan ini merangsang janin untuk bernafas.Akibatnya darah, mukus, cairan amnion dan mekonium akan di aspirasi yang dapat menimbulkan sufokasi.
2.    Afiksia fetalis : selain akibat mengecilnya uterus pada waktu badan janin lahir yang menimbulkan anoksia dan di[perberat lagi dengan terjepitnya tali pusat pada waktu kepala masuk panggul.
3.    Kerusakan jaringan otak
4.    Fraktur pada tulang-tulang janin

I. PROSEDUR PERSALINAN SUNGSANG (MEMBUJUR) PER ABDOMINAL
1.    Persalinan letak membujur dengan sectio caesaria sudah tentu merupakan cara tebaik ditinjau dari keselamatan janin.
2.    Bahwa persalinan dengan letak membujur harus dilahirkan perabdominam :
Ø  Primigravida tua
Ø  Nilai sosial janin tinggi
Ø  Riwayat persalinan yang buruk
Ø  Janin besar >3,5 kg
Ø  Dicurigai adanya kesempitan panggul
Ø  Prematuritas


BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Menghadapi wanita yang dalam proses persalinan (in partu), harus mengetahui letak dan posisi janin di dalam kandungan. Hal ini penting untuk menentukan apakah persalinan dapat berlangsung normal / spontan, atau diperlukan tindakan lain untuk membantu menyelesaikan proses persalinan.  Salah satu kelainan letak janin yaitu letak letak membujur atau letak sungsang. Dimana letak membujur (longitudinal) merupakan letak memanjang dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah. Jalan terbaik untuk persalitan letak membujur yaitu dengan cara sectio caesaria karena persalinan dengan letak membujur harus dilahirkan perabdominam.
B.   SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan baik dari bentuk maupun isinya, maka dari itu penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang kelainan letak janin khususnya letak membujur (longitudinal) dan semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Cuninningham, F. Garry, dkk.2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/Menkes/per/X/2010
Price, Anderson Sylvia, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar